ads

Ads

ads

Wednesday, September 5, 2018

1 Pohon 4 Musim

1 Pohon 4 Musim

Suatu hari seorang ayah menyuruh anak-anaknya ke hutan melihat sebuah pohon pir di waktu yang berbeda. Anak pertama disuruhnya pergi pada musim DINGIN, anak ke 2 pada musim SEMI, anak ke 3 pada musim PANAS, dan yang ke 4 pada musim GUGUR.

Setelah pulang dari hutan, masing-masing anaknya memberi laporan yang berbeda. Anak pertama, “Pohon pir itu tampak sangat jelek dan batangnya bengkok. Anak kedua, “Pohon itu dipenuhi kuncup-kuncup hijau yang menjanjikan’. Anak ketiga, “Pohon itu dipenuhi dengan bunga-bunga yang menebarkan bau yang harum”. Dan anak keempat berkata bahwa ia tidak setuju dengan saudaranya. “Pohon itu penuh dengan buah yang matang dan ranum”....

Kemudian sang ayah berkata bahwa kepada keempatnya . “Semuanya benar, hanya saja kalian melihat di waktu yang berbeda”. Lalu sang ayah berpesan, “Mulai sekarang jangan pernah menilai kehidupan hanya berdasarkan satu masa yang sulit.”

Ketika kita sedang mengalami masa-masa sulit, segalanya terlihat tidak menjanjikan, banyak kegagalan dan kekecewaan, jangan cepat menyalahkan diri dan orang lain bahkan berkata bahwa kamu tidak mampu, bodoh dan bernasib sial atau apapun semacamnya.

Ingatlah, kita berharga di mata TUHAN. Tidak ada istilah “nasib sial” bagi orang percaya! Kerjakan yang menjadi bagian kita dan percayalah TUHAN akan mengerjakan bagian-Nya.

Jika kita tidak bersabar ketika berada di musim dingin, maka kita akan kehilangan musim semi dan musim panas yang menjanjikan harapan, dan kita tidak akan menuai hasil di musim gugur. “Kegelapan malam tidak seterusnya bertahan, esok akan datang fajar yang mengusir kegelapan”.
Selalu ada harapan bagi orang yang mau bertahan.

3 comments:

LightBlog
LightBlog